Sunday 7 October 2018

Motivasi: Issue


Setiap pertemuan pastia ada perpisahan, ada masa lalu dan masa depan begitu juga sebaliknya, ada awal ada akhir dan ada hitam juga ada putih. Hidup saling melengkapi dan keterkaitan yang erat satu sama lain.

Sebagai makhluk sosial kita tidak akan bisa hidup sendiri tanpa adanya bantuan dan dukungan orang lain. Dan jangan pernah mencoba untuk tetap hidup sendiri, kau tak akan kuat menjalaninya. Karena seperti yang saya tulis kita adalah makhluk sosial.

Namun bagai mana jika ada perpisahan?
 Ingatlah kembali bahwa lawan kata perpisahan akan ada pertemuan. Jika jalan yang kau hadapi menemukan buntu, carilah jalan lain atau buat sendiri jalan baru untuk kau lalui, seberat apa pun itu, dengan keyakinan tidak akan mungkin kau tidak bisa melaluinya.

Bukan masalah tidak ada jalan tetapi seberapa kuat kamu bisa melepaskannya. Lepaskan pelukannya, lepaskan genggamannya dan lepaskan tatapannya. Biarkan Dia melangkah, biarkan Ia menatap masa depannya yang mungkin akan lebih cerah dari mu. Jangan sekali pun menahan atas rasa yang sudah hilang jika kau tidak ingin menangis saat kau tahu kenyataannya.

Aku takut!
Ya, aku juga takut. Takut Ia pergi, takut Ia lupa, takut kehilangan, takut tidak mampu. Semua ketakutan itu memuncak saat kata perpisahan sudah ada tanda-tanda didepan mata. Namun kita bisa apa, meratapi? Untuk apa, tidak sejalan itulah kenyataan yang mutlak.

Berdirilah sendiri diatas kakimu, jangan mau terus-menerus dipapah setiap langkahmu. Cobalah untuk belajar berdiri, berjalan perlahan seberapa pun sakitnya yang kau rasakan tetaplah berlatih. Jika kau ingin menangis dalam iringan usahamu berdiri sendiri maka menangislah, lepaskan semua perasaan yang memang menyesakkan pernapasan.

Cepetlah tumbuh dalam pencarian jalanmu, melangkahlah jika kau sudah mampu berdiri, berlarilah jika kau sudah mampu berjalan. Singkirkan duri yang menancap di telapak kakimu, carilah perlindungan dengan memakai alas kaki agar kau tak terluka.

Tapi Dia tujuan hidupku!
Ingtlah bahwa kita hidup di dunia ini punya sang maha pencipta. Jika tujuanmu adalah dia lalu yang menciptakan mu tidak merestuinya apakah kau akan marah? Jangan bodoh. Semua sudah ditentukan dan perpisahan adalah jalan terbaik bagimu. Yakinlah Allah sedang menyiapkan hal indah di depan sana.

Aku tidak akan bisa membunuh kenangan itu!
Baiklah, simpan kenangan indah bersamanya bungkus dengan kotak emas yang paling berkilau lalu kau simpan dalam hati sedalam-dalamnya kau punya hati. Kau boleh membukanya suatu saat nanti dengan senyuman, ingat! Tanpa tangisan. Bagai mana pun juga Ia pernah ada dikehidupanmu dan berjasa bagi perjalanan hidupmu.

Bagai mana jika aku tidak ikhlas?
Apa semua pertanyaan mu itu ikhlas? Aku pahami semua menunjukan ketidak ikhlasan dalam hatimu. Semua penuh dengan keraguan dan keluh kesah. Yang kau takutkan hanya kamu, kamu dan kamu saja. Cobalah pikirkan Dia, masa depannya. Apakah ia bahagia bersamamu?, apakah ia tertawa saat kau tertawa?. Fikirkanlah itu. Cobalah untuk ikhlas, pejamkan matamu biarkan bayang-bayangnya pergi dari seluruh otakmu. Lepaskan! Lepaskan!

Aku tidak bisa, semakin aku ingin melupakannya semakin kuat kenangan itu memelukku!
Yang jadi masalah kau tidak ingin melepaskannya. Lawan semua rasa yang menahanmu, berperanglah angkat pedangmu setingi-tingginya, buatlah benteng pertahanan diri agar tidak runtuh.

Aku sudah runtuh!
Apakah kau kalah?. Kembali berperang walau hanya satu prajurit, walau hanya dengan pedang yang patah, tetaplah berjaung untuk hidupmu.


ISSUE
Issue akan terus berkembang dari fikiran yang tak sehat, sebuah issue dapat merubah keadaan dari yang kuat menjadi lemah. Tepislah issue itu sekuat kau mampu maka kau akan dapat menjalani hidupmu seberapa pun beratnya dan kau tidak akan terkalahkan olehnya.

No comments:

Post a Comment