Wednesday 17 October 2018

Gedung Papak Bekasi


Bekasi mempunyai peran penting dalam melawan para penjajah, banyak pahlawan-pahlawan yang lahir dari Bekasi ini dan juga tempat-tempat pertempuran serta bangunan yang bersejarah yang menyertainya.

Kyai Haji Noer Ali adalah salah satu pahlawan yang paling dikenal dan bangunan bersejarah gedung juang 45. Tidak hanya gedung juang 45 saksi bisu yang menjadi perjuangan rakyat Bekasi kala itu, ada juga gedung papak.

Gedung papak terletak di Jl. Ir. H. Juanda, Margahayu, Bekasi Timur. Gedung yang dibangun pada awal abad ke-20 ini dibangun pada masa kolonial Hindia-Belanda berdiri diatas tanah seluas 1,5 hektar, luas bangunannya mencapai 2.500 meter persegi. Gedung ini memiliki pesona keindahan yang sangat menarik untuk dikunjungi, memberikan sensasi yang berbeda dengan aktivitas kita sehari-hari.

Gedung papak ini dibangun pada tahun 1930. Gedong berarti rumah sedangkan papak berasal dari istilah pak-pak yang bermakna rumah yang atapnya rata. Hal inilah yang menjadi ciri khas gedung papak.

Tuan tanah bernama Lee Guan Chin adalah pemilik awal dari gedung ini. Lee Guan Chin yang juga seorang saudagar membangun kediamannya bergaya arsitektur yang kala itu sedang populer. Tidak heran jika bentuk bangunan serupa dapat dijumpai didaerah lain seperti Jakarta, Tangerang, Bogor, semarang hingga kudus.

Bangunan ini diserahkan pada Kyai Haji Noer Ali secara sukarela oleh Lee Guan Chin karena kedekatan dan kepeduliannya dengan masyarakat sekitar lalau dijadikannyalah markas para pejuang rakyat Bekasi.

Usai perang kemerdekaan, pemerintah mengambil alih gedung papak dan menjadikannya sebagai rumah dinas walikota mulai tahun 1982. Sejak tahun 2004 pemerintah Bekasi menjadikan gedung papak ini sebagai tempat publik. Lantai pertama dijadikan sebagai mushola atau tempat ibadah dan pusat kegiatan keagamaan sedangkan lantai dua dijadikan sebagai kantor Komisi Pemberantasan AIDS Bekasi.

No comments:

Post a Comment