Saya lanjut menyusuri jalan tersebut melewati Kantor Kecamatan, lalu dipersimpangan sebelah kanan saya, terdapat pemandangan yang menarik hati, lantas saya berhenti sejenak dan berbelok. Saya menemukan beberapa mobil jadul alias tua yang sangat unik. Fikir saya di zaman seperti ini masih ada dan berfungsi mobil setua itu.
Mobil tua ini adalah moda transportasi peninggalan pemerintah kolonial Belanda yang masih terjaga hingga saat ini. Mayoritas warga sekitar menyebut mobil ini dengan sebutan mobil Tiper alias “titipan perang”. Jika dahulu digunakan untuk kepentingan belanda, sekarang ini mobil Tiper digunakan untuk pengangkutan batu kali. Hingga kini masih beroperasi dan banyak ditemukan di Kampung Loji Desa Cibarusah dan Kampung Leuwimalang Lebak Desa Wibawamulya Kecamatan Cibarusah.
Setelah puas berfoto saya melanjutkan perjalanan kembali, dan lagi belum selesai saya mengagumi mobil Tiper sudah ada lagi pemandangan yang menarik mata, kali ini bukan mengagumi tetapi cukup mengiris hati saya, tepat berada di jembatan Cipamingkis namun tidak ada air yang menaglir alias kering kerontang. Dibawah jembatan terlihat sekelompok Warga dengan jerigen atau wadah air di tangan, rupanya mereka sedang mengeruk air yang keruh tersebut entah untuk dikonsumsi atau hanya untuk mandi mengingat Daerah ini sering dilanda kekeringan.
Sedikitnya tiga desa, yakni Sinarjati, Ridogalih dan Ridomana yang menjadi langganan kekeringan di Cibarusah. Air bersih sangat sulit ditemukan. Saaat saya menyusuri ketiga Desa tersebut semua lahan persawahan kuning kering tanpa ada tanaman yang hijau sama sekali. Bahkan jalanan yang sudah di corpun sudah menampakan retak di sepanjang perjalanan.