Monday, 24 September 2018

UNIK: Masjid Perahu di Babakan Cibarusah

Masjid adalah tempat ibadah umat muslim. Selain tempat ibadah masjid juga merupakan pusat kehidupan komunitas muslim. Kegiatan-kegiatan perayaan hari besar, diskusi, kajian agama, ceramah dan belajar Al Quran sering dilaksanakan di masjid. Bahkan dalam sejarah Islam, masjid turut memegang peranan dalam aktivitas sosial kemasyarakatan hingga kemiliteran.

Masjid Perahu
Mesjid ini terbilang sangat unik, karena dari bentuknya mempunyai arsitektur dan gaya bangunan yang berbeda dari masjid-masjid biasanya yang sering kita jumpai. Mesjid ini berbentuk perahu dengan ukuran cukup besar di cat berwarna putih membuat siapapun yang melihatnya ingin rasa menelisik.

Keberadaanya yang terletak di jalan utama Cibarusah menuju Jonggol, tepat berada di pinggir jalan. Masjid ini berlokasi tak jauh dari gerbang perumahan Cibarusah Indah. Tak sulit rasanya mencari keberadaan masjid ini.

Bangunan perahu yang mencuri perhatian mata ini sebenarnya adalah tempat wudhu. Entahlah, apa maksud dari bentuk perahu ini, yang pasti pendiri masjid mempunyai alasan tersendiri yang sangat kuat sehingga berdirilah bangunan dengan bentuk perahu ini.


Pedang Menyilang
Tak kalah uniknya begitu melihat bagian utama masjid, kita akan disambut dua buah pedang panjang menyilang di bagian atas pintu masjid dengan bergagang pedang berwarna hitam dan dan putih pada bagian pedangnya.

Masjid ini mempunyai atap tumpang tiga yang semakin keatas semakin mengecil, terlihat dari warna atapnya yang merah bata cerah sepertinya masjid ini baru saja mengalami renovasi atau pengecatan ulang.

Dipaling puncak tumpang terdapat mahkota masjid dengan ukiran yang sangat artistik menambah keunikan masjid ini.


Disebelah utara masjid terdapat beberapa makam diatas bukit kecil dengan pepohonan yang sangat rindang. Beberapa makam yang cukup tua dan dibagian tengah pemakaman bukit terdapat satu bangunan makam yang terkunci. Konon makam tersebut adalah makam Pangeran Senapati atau masyarakat setempat biasa menyebut Mbah Sena, sesepuh sekaligus pendiri Cibarusah.

Sejarah menyebutkan bahwa Pangeran Senapati adalah salah satu keturunan Pangeran Jayakarta Wijayakarma, Sultan terakhir Jayakarta sebelum dikuasai penjajah Belanda. Sekitar tahun 1619M Pangeran Jayakarta memerintahkan Pangeran Senapati menyelamatkan diri dari kepungan Belanda, pasca kekalahan Sunda Kelapa dalam perang melawan Belanda, sekaligus membangun pertahanan di Kawasan pesisir dan pedalaman.

Maka dimulailah perjalanan panjang Pangeran Senapati bersama pasukannya menyusuri pantai utara Jawa, melewati daerah Cabang Bungin, Batujaya, Pebayuran, Rengas Bandung, Lemah Abang, Pasir Konci hingga sampai disebuah Kawasan hutan jati. Dibangunnya bentuk seperti perahu besar di depan masjid ini kemungkinan sebagai sebuah simbol perjalanan sekaligus untuk mengingat perjalanan Pangeran Senapati dari Jayakarta yang kini daerah Jakarta sampai akhirnya tiba di Cibarusah.

No comments:

Post a Comment