Peradaban sejarah Bekasi telah dimulai sejak lama. Para ahli bahkan memperkirakan peradaban di salah satu kabupaten Jawa Barat tersebut dimulai sejak sebelum masa kerajaan Tarumanegara. Hal itu dibuktikan dengan ditemukannya situs sejarah yang disebut Situs Buni.
Situs Buni terletak di Desa Bunibakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi. Tepatnya di Kampung Buni Pasar Emas, adanya temuan berupa tembikar terdiri dari berbagai macam bentuk serta ukuran berupa periuk, mangkuk berkaki, kendi dan tempayan. Selain penemuan tersebuat terdapat juga penemuan-penemuan yang berharga lainnya diantaranya gelang yang terbuat dari batu dan kaca, perhiasan emas, manik-manik, artefak logam, beliung persegi, bandul jala dari terakota serta tulang belulang manusia.
Penemuan itu sempat menggemparkan masyarakat sekitar pada tahun 1950-an sampai dengan 1970-an, karena di Buni Wates telah ditemukannya periuk berhias serta aneka perhiasan dari emas dan tulang belulang manusia.
Sekitar tahun 1958 penemuan pertama adalah seorang warga Kampung Buni, Dogol, tatakala membuat kali kecil atau kalenan yang menghubungkan kali Bekasi dengan sawahnya, saat mencangkul tiba-tiba cangkulnya mengenai benda keras. Setelah ia sadar ternyata benda tersebut adalah tulang belulang dan tengkorak manusia. Diantara tulang belulang tersebut ditemukan juga perhiasan terbuat dari emas berupa manik-manik (seperti tasbih). Setelah digali lebih dalam lagi ditemukan pula cincin, bintang, kembang kelapa, stambul, topeng dan mahkota.
Diperkirakan temuan benda arkeolog tersebut berasal dari zaman neolitikum, paleometalik, hingga masa kerajaan Hindu pertama di Jawa Barat. Artefak neolitikum memiliki ciri khas ukiran berupa anyaman keranjang dan duri ikan. Sedangkan tembikar yang berasal dari zaman paleometalik memiliki bentuk yang lebih spesifik seperti cawan, periuk, kendi, tutup serta bandul jala, perhiasan dan sebagainya.
Situs buni merupakan suatu kompleks kebudayaan yang cukup luas dengan cakupan sepanjang pantai utara Pulau Jawa. Karena itulah Situs Buni juga disebut kompleks kebudayaan Buni. Berbagai temuan yang ada menunjukan bahwa pusat kebudayaan tersebut telah berkembang sejak tahun 2000 SM.
Kompleks ini mempunyai wilayah sebaran yang dikelompokan menjadi tiga, yaitu kelompok Tanggerang, kelompok Bekasi dan kelompok Rengasdengklok. Khusus kelompok Bekasi terdiri atas Buni, Krangkeng, Puloglatik, Pulorengas, Kedungringin, Bulaktemu, Rawa Menembe, Batujaya dan tugu.
Sampai saat ini Situs Buni masih sering menemukan artefak baru berupa perhiasa, gerabah, senjata, hingga fosil. Sebagian peninggalan tersebut disimpan di Museum Nasional, jurusan Arkeologi Universitas Indonesia serta pusat Arkeolog Nasional.
Jika ingin melihat Situs Buni ini cobalah kalian mampir ke Desa Bunibakti, Babelan, Bekasi
No comments:
Post a Comment